Tips Meraup Dollar Dengan Paypal

Selasa, 17 Juni 2008

It’s All About The Money

Jika Anda ingin punya gaya hidup baru dalam hal keuangan baik Anda seorang single maupun berkeluarga, ada 10 tips yang bisa Anda ikuti:

1. Simpan kembalian. Semua orang tahu bahwa menabung adalah gaya hidup terbaik jika ingin cepat kaya. Karena itu, terapkan cara menabung sederhana yaitu dengan menyimpan uang kembalian. Jika Anda seorang ibu rumah tangga dan setiap kali Anda belanja sering dengan uang cash, simpan kembaliannya baik itu receh atau seribuan ke dalam tempat khusus yang tidak akan Anda ambil lagi. Cara menabung ala celengan babi ini cukup efektif kalau dilakukan dengan rutin. Di akhir tahun Anda bisa menyimpan sampai Rp.500 ribu atau lebih tanpa Anda sadari.

2. Kalau Anda punya kebutuhan bulanan yang kurang penting seperti jadwal rutin ke salon, jadwal nonton bioskop, jadwal nongkrong di café atau sebagainya, maka Anda bisa belajar menghemat dari hal-hal tersebut. Misalnya krimbat dua minggu sekali bisa diubah menjadi tiga minggu sekali. Seminggu sekali nonton bioskop bersama pasangan bisa diubah jadi dua minggu satu kali atau tetap seminggu sekali tapi di tempat yang lebih murah, atau cukup menyewa DVD saja dan menikmatinya di malam yang romantis bersama pasangan di rumah. Anda bisa mulai mengecek hal-hal kecil tersebut untuk melakukan banyak penghematan dalam keuangan. Uang yang terhemat bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain yang jauh lebih mendesak atau bisa ditabung.

3. Lain kali Anda tercatat dalam daftar tuan rumah sebuah arisan, pesta keluarga, atau ingin mengadakan pesta ulang tahun atau syukuran, hal pertama yang cukup mengkuatirkan ibu-ibu biasanya adalah berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk makanan. Tapi jangan kuatir. Cobalah pesta ala potluck, alias membawa makanan sendiri dari rumah. Selain menyenangkan karena makanan yang hadir akan bervariasi, Anda bisa menghemat jauh sekali namun tetap bisa menjadi tuan rumah yang oke bagi keluarga atau kerabat. Coba deh!

4. Tahukah bahwa dengan siapa Anda bergaul dapat menjadi tolak ukur pengeluaran Anda? Maksudnya jika Anda seorang ibu rumah tangga yang berteman hanya dengan kaum jet set padahal Anda sendiri bukan, maka Anda akan kewalahan mengikuti gaya hidup mereka. Mereka akan membawa Anda spa dua minggu sekali dan belanja di tempat bermerk. Wah, bisa besar pasak daripada tiang nantinya. Karena itu, usahakan untuk punya pergaulan dari segala kalangan, termasuk yang membawa Anda makan siang bersama di warteg jika Anda seorang single. Dengan cara ini, tanpa disadari Anda bisa berhemat jauh!

5. Siapa bilang segala sesuatu yang baru itu lebih oke dari yang lama? Daripada gatal beli perabotan rumah tangga baru atau membeli baju baru, sesekali coba cat ulang saja perabotan Anda, atau bongkar baju-baju lama ibu Anda. Siapa tahu membuahkan hasil yang tak kalah bagus dari barang baru? Pergi ke toko loak atau barang bekas juga sebuah petualangan yang seru. Bawa suami atau istri Anda ke sana dan berburulah. Bagi para suami, membeli mobil atau motor second bukan hal yang tabu. Jika hati-hati, kendaraan second tidak kalah bagus dan Anda bisa sekaligus menghemat.

6. Berhentilah menghabiskan uang lebih banyak dari yang Anda hasilkan. Untuk bisa memperbaharui keuangan, jadilah tegas terhadap diri sendiri dan berhenti melakukannya, apalagi untuk alasan kesenangan semata seperti belanja contohnya.

7. Tidak ada salahnya membeli barang dengan cara mencicil. Tapi cicilan yang sehat adalah maksimal 20% dari penghasilan bersih Anda setiap bulannya. Jika Anda mulai mencicil barang dengan jumlah yang lebih dari itu, segera lunasi dan keluar dari gaya hidup seperti itu, apalagi jika Anda sudah berumah tangga. Jika Anda tidak menghentikannya, maka Anda bisa terlilit hutang nantinya. Kasihan anak-anak Anda nantinya....

8. Mulai sekarang belajarlah untuk memberi. Jika Anda sudah memiliki sebuah keluarga, sisihkan keuangan Anda untuk menjadi orang tua asuh terhadap satu dua orang anak yang putus sekolah lewat badan sosial yang bisa dipercaya. Kalau Anda single, Anda bisa tetap menjadi orang tua asuh dengan biaya yang lebih kecil setiap bulannya. Percayalah, ada berkat besar dibalik kebiasaan memberi.

9. Siapa bilang ikut multilevel marketing itu sebuah keputusan yang salah? Dari hampir semua buku keuangan yang best seller di luar sana, rata-rata menganjurkan MLM sebagai alternatif bisnis untuk cepat kaya! Asal MLM-nya terdaftar dan dijalankan dengan baik dan ulet, banyak kesaksian mereka yang berhasil dari sana sangatlah banyak. Dari seorang janda yang menyekolahkan 3 anaknya keluarga negeri, sampai anak 17 tahun yang menjadi jutawan dalam jangka waktu 1 tahun saja. Tertarik?

10. Untuk semua nasehat keuangan, ada satu hal yang terpenting dan harus tetap ada, yaitu persembahan untuk Tuhan. Jangan pernah tinggalkan yang satu ini, dan saksikan bagaimana keuangan Anda dan keluarga akan mengalami perubahan dasyat!

Jumat, 06 Juni 2008

Penghasilan Tidak Pernah Cukup

"Aduh..gaji cuma numpang lewat aja nih !" kalimat ini sepertinya tidak asing bukan? Kita mungkin secara tidak sadar pernah mengucapkannya atau paling tidak pernah terlintas di pikiran atau mendengar teman-teman Anda mengucapkan kalimat ini. Anehnya kalimat ini seringkali terucap pada saat belum lama orang gajian. Orang sering mengeluh karena penghasilannya dirasa terlalu kecil sehingga tidak memiliki cukup uang untuk beli ini itu. Biasanya kalau sudah begitu orang menuding kenaikan harga-harga sebagai biang keladi gaji yang tak pernah cukup. Mulai dari sembako sampai barang kebutuhan sehari-hari lainnya seperti susu, pasta gigi, sabun, mi instant, bahkan baju, sepatu, dan kosmetik, semuanya merambat naik. Belum lagi kenaikan tarif telpon, listrik, air, atau biaya transportasi, yang semakin membuat pengeluaran Anda membengkak. Jangan lupa lho, biaya pendidikan anak-anak berikut buku-buku pelajaran sekolahnya juga rajin sekali naik tiap tahunnya.

Masalahnya, belum tentu kenaikan harga-harga ini selalu diimbangi dengan kenaikan penghasilan kita, bahkan tidak jarang yang terjadi adalah sebaliknya. Namun kenaikan harga-harga bukanlah satu-satunya penyebab gaji yang tidak pernah cukup. Sebab ada juga orang yang merasa penghasilannya tidak pernah cukup, tidak perduli sudah berapa kali kenaikan gaji yang diterimanya. Mungkin Anda sendiri pernah mengalaminya, dimana pernah menarik ratusan atau puluhan tibu rupiah dari ATM kemudian menyimpannya di dompet dan tiba-tiba menyadari tidak berapa lama setelahnya uang Anda di dompet sudah hampir habis? Anda mungkin sudah tidak ingat lagi untuk apa saja uang itu dibelanjakan.

Jika Anda berusaha mengingatnya, yah....kemungkinan besar paling-paling habis untuk beli majalah,koran, secangkir capucino, beli makanan kecil, atau rokok. Belanjaan kecil-kecil seperti tanpa disadari kalau kita kumpulkan jumlahnya besarnya juga. Padahal jika kita mengeluarkan uang setiap hari untuk belanjaan kecil, maka kalikan saja dengan jumlah hari dalam setahun. Saya yakin Anda akan terpukau melihat berapa besarnya jumlah yang Anda belanjakan untuk belanjaan kecil. Itu baru belanjaan kecil, belum lagi biaya berlangganan TV kabel, baju-baju yang Anda beli saat diskon tapi belum sempat dipakai, iuran keanggotaan fitness, dan lain-lain. Rasanya semakin hari semakin sulit membedakan keinginan dan kebutuhan disebabkan tuntutan gaya hidup yang sulit dipuaskan.

Mengapa antara penghasilan dan pengeluaran kita seringkali seperti berlomba - lomba mengalahkan siapa yang paling besar? Padahal rasanya kita tidak pernah belanja berlebihan atau sengaja menghambur-hamburkan uang. Biasanya yang terjadi adalah saat penghasilan kita bertambah maka kita terdorong untuk berbelanja lebih banyak lagi. Akibatya sama saja, berapapun kenaikan penghasilan kita selalu saja tidak pernah cukup. Nah.. apa yang harus kita lakukan agar seberapapun penghasilan yang kita miliki bisa mencukupi kebutuhan kita dan bisa membantu kita mencapai tujuan keuangan lainnya.

Kenali Penyebab Tidak Cukupnya Penghasilan Kita
Mari kita analisa dulu apa saja penyebabnya yang membuat penghasilan kita serasa tidak pernah cukup.

1. Kenaikan harga barang dan jasa atau inflasi. Setiap tahun harga barang dan jasa-jasa mengalami kenaikan secara alamiah, yang bisa kita kenal dengan inflasi. Akibatnya dengan jumlah uang yang sama kita tidak lagi bisa mendapatkan atau membeli barang dan jasa sebanyak sebelumnya, sebab nilai uang jadi menurun. Masalahnya jika penghasilan kita tetap atau jika kenaikan penghasilan kita tidak sebesar kenaikan harga barang dan jasa, sudah pasti penghasilan kita tidak cukup. Apalagi jika sudah didera inflasi ditambah lagi kebutuhan kita terhadap barang dan jasa terus meningkat namun penghasilan kita tidak bertambah, bisa-bisa kita mengalami penurunan kesejahteraan hidup.

2. Menganut gaya hidup di luar kemampuan finansial, merupakan sumber dari hampir seluruh masalah keuangan keluarga. Penyebab utama defisit biasanya dipicu sifat boros sehingga membuat kita belanja diluar anggaran. Selain itu kita juga perlu waspadai beberapa pos pengeluaran yang sering jumlahnya terlalu besar seperti tagihan telpon, busana & aksesoris, barang- barang elektronik, hadiah dan sumbangan. Percaya atau tidak, kebanyakan dari pengeluaran itu sebenarnya tidak wajib. Misalnya, ngobrol di telpon selain tidak wajib juga bisa membuat tagihan telpon membengkak. Beli baju baru tidak harus sebulan sekali, mungkin bisa 2 bulan sekali.

3. Hutang dengan sistem bunga berbunga. Tagihan kartu kredit yang dibayar minimal saja akan membuat tagihan kita membengkak. Belum lagi kalau kita terlambat membayarnya, sudah pasti terkena biaya keterlambatan. Barang kreditan dengan cicilan ringan juga terkadang membuat kita terlena, tanpa disadari pengeluaran bulanan jadi besar karena terlalu banyak mengambil barang kreditan. Begitu juga dengan cicilan bulanan hutang jangka panjang seperti kredit rumah atau mobil. Dengan maksud ingin buru-buru secepatnya melunasi hutang, maka orang seringkali memaksa mengambil jangka waktu kredit yang pendek namun cicilannya besar. Padahal jika total cicilan hutang bulanan terlalu besar, akibatnya penghasilan kita mungkin tidak cukup untuk membayar kebutuhan rumah tangga lainnya.

4. Pengeluaran tak terencana. Belum lagi kalau ada saudara dekat yang pinjam uang, sumbangan uang untuk perkawinan, atau membelikan hadiah untuk seseorang yang berulang tahun, walaupun sesekali namun nampaknya karena budaya kekerabatan kita dekat ditambah lagi teman-teman Anda juga banyak mau tidak mau setiap bulan tanpa direncanakan harus keluar uang untuk ini.

Jurus Ampuh Agar Penghasilan Kita Cukup
Setelah mengenal berbagai penyebab tidak cukupnya penghasilan kita, maka saatnyalah kita mencari obat penyembuhnya. Tiga jurus ampuh berikut ini bisa di praktekkan untuk mengatasi penghasilan yang tidak pernah cukup, dan lebih dari itu bisa juga membantu Anda mengembangkan dan menambah harta kekayaan Anda.

Jurus Ampuh 1 : Mulailah Kebiasaan Berinvestasi
Tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk mengalahkan inflasi, karena inflasi terjadi secara alami dan di luar kemauan kita. Inflasi selain bisa membuat kita defisit, juga bisa menggerogoti harta kekayaan kita jika tidak membuatnya berkembang biak ke dalam produk investasi yang returnnya lebih tinggi dari asumsi tingkat bunga inflasi. Karena itu milikilah anggaran untuk investasi agar hasil keuntungan hasil investasi bisa menambah penghasilan kita. Mulailah dengan menghidupkan kebiasaan menabung sebesar minimal 10% dari penghasilan kita dan terus ditingkatkan jumlahnya sejalan dengan kenaikan penghasilan kita dan biasakanlah membayar tabungan kita dahulu sebelum membayar keperluan lainnya.

Jurus Ampuh 2 : Biasakan Untuk Membuat Anggaran Belanja Bulanan.
Tidak peduli berapapun penghasilan kita baik besar maupun kecil, memiliki anggaran belanja bulanan sangat penting karena akan membuat pengeluaran kita lebih terkendali. Kuncinya adalah membuat anggaran pengeluaran lebih kecil dari penghasilan, dan biasakan berbelanja hanya sebesar jumlah yang sudah dianggarkan saja. Dengan mematuhi anggaran yang kita buat sendiri, kita tetap bisa berbelanja tanpa mengalami defisit. Dengan anggaran juga kita bisa memilah mana pos pengeluaran wajib dan mana yang tidak wajib. Tidak perlu menghilangkan pengeluaran tidak wajib jika tidak mau, namun karena tidak wajib kita bisa lebih leluasa untuk menguranginya. Karena itu belajarlah untuk membedakan mana pengeluran yang wajib, mana yang tidak wajib, mana keinginan dan mana kebutuhan.

Jurus Ampuh 3 : Batasi Cicilan Hutang Bulanan
Kewajiban cicilan hutang bulanan seperti cicilan rumah, cicilan mobil, cicilan barang kreditan, dan cicilan hutang kartu kredit, jika di total semuanya sebaiknya tidak melebihi 30 % dari penghasilan bulanan. Dengan demikian 70% sisanya dari penghasilan kita dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup lainnya dan juga investasi. Semakin kecil porsi hutang kita (kurang dari 30% ), maka akan semakin besar sisa penghasilan bulanan yang menganggur yang bisa dimasukkan ke investasi, sehingga akan semakin baik pula kondisi keuangan kita.

Jurus Ampuh ke 4 : Miliki Dana Cadangan
Untuk mengatasi pengeluaran yang tidak terduga dan tidak terencana, sebaiknya memang tidak mengambil dari gaji rutin Anda. Sebab gaji rutin memang diperuntukkan untuk pengeluaran yang rutin juga. Sedangkan untuk pengeluaran rutin, sebaiknya diambil dari Dana Cadangan. Dana cadangan ini bisa berbentuk sejumlah uang yang Anda simpan direkening di bank, sehingga Anda bisa mengambilnya dengan cepat saat terjadi keperluan mendadak. Bentuklah dana cadangan minimal tiga kali pengeluaran Anda perbulan.

Namun jika penghasilan Anda tidak rutin atau penghasilan anda belum stabil maka sebaiknya dana cadangan yang dibentuk lebih besar lagi, misalnya 6 kali pengeluaran keluarga per bulan. Jika saat ini Anda sudah memiliki sejumlah dana tertentu sesuai dengan kebutuhan jumlah minimal Dana Cadangan maka pisahkan dana ini ke dalam sebuah rekening tersendiri. Jika Anda sama sekali tidak mempunyai simpanan uang tunai, maka segeralah berusaha menyisihkan minimal 10% secara rutin setiap bulannya dari gaji Anda.

Jika sudah tercapai sejumlah Dana Cadangan yang ditargetkan, maka Anda bisa berhenti membentuk Dana Cadangan, dan kegiatan setoran rutin tabungan tadi bisa dialihkan ke dalam produk investasi yang returnnya lebih tinggi. Jika sewaktu-waktu Dana Cadangan terpakai, maka segeralah isi kembali, sampai sejumlah target Dana Cadangan nya tercapai.

Senin, 02 Juni 2008

Mengelola Keuangan Dengan Cara Tuhan

Banyak dari antara kita yang merasa bahwa kita telah mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan yang baik, tapi apakah selama ini kita telah melakukannya dengan benar? Kalau iya, mengapa kita masih terikat dengan masalah keuangan? Bahkan kadang untuk beberapa keluarga, masalah keuangan menjadi masalah yang paling serius, dan juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya perceraian. Lantas bagaimana caranya mengelola keuangan yang benar? Berikut ini beberapa poin yang perlu kita renungkan dan lakukan.

1. Mengutamakan Tuhan

Seringkali sikap kita terhadap peningkatan kemakmuran atau kekayaan dan pengelolaan keuangan yang salah menjadi penyebab utama terjadinya masalah keuangan. Matius 6:24 mengatakan, "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Kesalahan yang sering terjadi adalah kita menempatkan uang sebagai Tuhan, padahal Tuhanlah yang memberi berkat. Saat kita menempatkan Tuhan sebagai penguasa tunggal dalam hidup kita (khususnya dalam hal keuangan), kita akan menerima anugerah-Nya, pertolongan pada waktunya dan kekuatan dalam saat-saat yang sulit.

2. Mengerti Posisi Kita Dalam Pengelolaan Uang

Kita harus mengerti apa yang Tuhan inginkan atau prinsip-prinsip Tuhan dalam mendapatkan dan menggunakan uang. Ada 3 aliran atau kelompok orang dengan pandangan yang berbeda:
Pertama, orang yang memandang bahwa hidup miskin atau hidup berkekurangan itu adalah sesuatu yang mulia. Mereka beranggapan bahwa memiliki sesuatu yang berlebihan itu adalah hal yang jahat, sehingga mereka bekerja dengan tujuan minimal yaitu hanya untuk mendapatkan kebutuhan pokok saja. Mereka sangat hati-hati dalam membelanjakan uang dan sering melakukannya tidak dengan sukacita.

Kedua, orang yang memandang kemakmuran sebagai sesuatu yang mulia. Mereka beranggapan bahwa memiliki sesuatu itu adalah suatu hak, sehingga mereka selalu berusaha keras untuk memiliki sesuatu, dan bekerja untuk menjadi kaya. Mereka menggunakan uang semaunya dan kadang tanpa perhitungan yang benar.

Ketiga, orang yang berpegang pada prinsip Firman Tuhan, yang memandang kepemilikan atas sesuatu sebagai bentuk tanggung jawab kepada Tuhan. Bekerja berarti melayani Tuhan. Kebenarannya adalah, Tuhan sebagai pemilik dan kita sebagai pengelola, sehingga dalam membelanjakan uang kita seharusnya berdoa terlebih dahulu, karena kita bertanggung jawab kepada Tuhan.

3. Mendapatkan Uang Dengan Bertanggungjawab Dalam Pekerjaan

Matius 25:21 mengatakan, "Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu."
Sudah seharusnya kita bekerja dengan bertanggungjawab, dengan atau tanpa pengawasan atasan. Belajar bertanggungjawab dengan apapun yang telah dipercayakan kepada kita, sehingga kita akan semakin diangkat naik dan apapun yang kita kerjakan akan berhasil, karena Tuhan menyertai kita.

4. Memberi Untuk Tuhan

Kita sering berpikir dalam hal ini bahwa kita yang memberikan uang kita untuk Tuhan, padahal uang itu milik Tuhan, kita hanya pengelola. Maleakhi 3:10 mengatakan, "Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan." dan Amsal 3:9-10, "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya."
Sudah sepatutnya kita selalu memberikan yang terbaik untuk Tuhan, Sang pemberi berkat.